JAM DEPAN

widgeo.net
Silahkan Matikan Streaming Radio atau TV On-Line untuk mendengarkan salah satu siaran TV or Radio, dengan mengklik tombol start/stop.

Rabu, 29 September 2010

Tips Memulai Karir di Usia Lebih Dari 50 Tahun

Jadi, Anda saat ini berusia 50 tahun, usia utama dalam hidup Anda, dan Anda ingin mengubah karir Anda. Apakah Anda ingin kembali bekerja setelah membesarkan anak-anak (khususnya ibu-ibu rumah tangga), atau hanya ingin perubahan karir atau ingin memulai karir baru? Apakah memungkinkan? Jawabnya: Anda berada dalam posisi yang bagus pada usia ini untuk mengetahui apa yang sebenarnya Anda inginkan dan memiliki pengalaman untuk mendapatkannya. Tapi ini hanya awal. Berikut ini Tips mengetahui cara menemukan pekerjaan yang ideal bila Anda di usia lebih dari 50 tahun:

1. Cari Tahu ‘mimpi’ Anda Sebenarnya. Luangkan waktu untuk menilai kekuatan unik dan keterampilan Anda. Salah satu latihan yang dapat Anda gunakan untuk membantu Anda mencari tahu pekerjaanapa yang tepat untuk Anda adalah untuk membuat daftar, apa yang Anda nikmati dalam hidup dan apa yang ingin Anda ubah. Pekerjaan apapun meskipun Anda tidak dibayar untuk itu? Apa yang Anda inginkan dari karier baru Anda: tanggung jawab yang lebih? lebih banyak uang? Atau ingin lebih banyak berinteraksi dengan manusia?

2. Biarkan Imajinasi Anda Berkembang. Bayangkan skenario di masa depan ketika Anda menjalani hidup ideal Anda. Apa rasanya? Apa yang akan Anda lakukan? Apa saja hal-hal yang akan membuat Anda bahagia? Mungkin itu bekerja dengan orang-orang muda, mengelola tim, melakukan sesuatu yang kreatif, atau membantu masyarakat lokal Anda. Sekarang pikirkan tentang jenis pekerjaan yang mungkin memberikan nilai-nilai untuk Anda. Bahkan, jika Anda suatu ketika berada dalam industri yang Anda tidak memiliki pengalaman di dalamnya, itu tidak berarti bahwa di luar jangkauan Anda.

3. Seleksi Daftar Karir yang ideal. Bila Anda memiliki daftar “mimpi” pekerjaan Anda ingin lakukan, persempit dan seleksi mereka menjadi beberapa saja, kemungkinan-kemungkinan yang mendekati realitas sebenarnya. Jelajahi papan dan iklan pekerjaan untuk melihat jenis peluang yang tersedia, dan perusahaan mana yang terdengar menarik.

4. Membangun Rasa Percaya Diri Anda. Bagi banyak orang memasuki pasar kerja atau ganti pekerjaan pada usia 50 tahunan, kepercayaan diri dapat menjadi masalah. Jika Anda sudah tidak bekerja untuk jangka lama karena Anda tinggal di rumah untuk membesarkan anak-anak, misalnya, Anda mungkin merasa asing dari dunia kerja. Cobalah untuk membangun kepercayaan diri Anda, karena ini mungkin akan menjadi penghalang utama yang dapat menghentikan Anda menemukan pekerjaan ideal Anda. Mengambil jenis pekerjaan temporer (part time job) bisa menjadi cara terbaik untuk membangun kepercayaan diri Anda, dan juga untuk menguji diri Anda apakah Anda tertarik/nyaman pada bidang tersebut atau tidak.

5. Luangkan Waktu Untuk Memperbarui Resume Anda. Kemampuan Mengelola (management Skill) adalah konsep penting di sini. Management Skill adalah suatu ketrampilan yang dapat digunakan dalam semua pekerjaan atau bidang kehidupan, dan juga bisa Anda didapatkan di mana saja. Keterampilan tersebut diantaranya meliputi seperti manajemen orang, organisasi, negosiasi, menyelesaikan masalah (problem solving skill) dapat diperoleh ketika Anda melakukan pekerjaan sukarela, hobi dan minat, kegiatan olahraga dan bahkan ketika saat membesarkan anak-anak sekalipun. Jangan meremehkan nilai pengalaman hidup Anda!

6. Jadilah fleksibel. Sangat penting untuk mempertahankan sikap positif bila Anda telah berusia lebih dari 50 tahun dan berencana mencari karir baru atau mengubah karier Anda. Anda harus fleksibel, dan bersiaplah untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan organisasi baru, yang mungkin Anda akan melakukan hal-hal yang sangat berbeda dari apa yang biasa Anda kerjakan. Anda harus mampu menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk belajar keterampilan baru. Ada stereotip umum tentang karakter pekerja di atas 50 tahun, yakni sebagai seorang yang sulit diatur, dan sulit untuk belajar, terutama di daerah baru seperti IT. Maka jika keterampilan komputer Anda lemah, pertimbangkan untuk mengambil kursus komputer untuk memoles kemampuan Anda tersebut.

Tips Menghadapi Psikotes

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani psikotes, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran dan tips di bawah ini.

Sebelum Tes
-Anda harus yakin terlebih dulu, bahwa posisi/pekerjaan yang akan dimasuki lewat psikotes itu benar-benar sesuai dengan kemampuan anda, dan sebaiknya juga sesuai dengan keinginan anda.
-Persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mampu mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi tubuh yang tidak prima, dapat membuat hasil tes menjadi jelek. Oleh karena itu, anda harus beristirahat satu atau dua hari sebelumnya agar kondisi fisik menjadi prima.
-Pastikan anda sudah tahu tempat tes. Disarankan beberapa hari sebelum tes, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
-Baca kembali surat lamaran dan CV anda, karena ada beberapa tes yang menanyakan hal-hal yang terkait dengan surat lamaran dan CV anda. Jangan sampai jawabannya berbeda dengan CV anda.
-Sebaiknya anda berlatih berbagai soal psikotes, sehingga anda menjadi benar-benar siap menghadapi psikotes dengan hasil maksimal.
Anda dapat menggunakan "latihan psikotes" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih berbagai soal psikotes.


-Sebelum berangkat ke tempat tes, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda.
-Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, dan jangan terlambat. Juga sebelum berangkat, jangan lupa untuk makan dan minum secukupnya agar kondisi fisik tetap prima.
-Walaupun tidak diminta, jangan lupa untuk membawa peralatan tulis-menulis (pensil, penghapus, pena, dsb-nya) dan membawa jam (penunjuk waktu).



Pada Saat Tes

-Umumnya, pada setiap lembar jawaban/soal psikotes, anda diminta mengisi isian nama, tanggal, dsb-nya. Begitu anda diperbolehkan untuk mulai mengisi, jangan lupa dan jangan menunda untuk mengisinya, serta isilah dengan lengkap dan rapi.
-Dengarkan baik-baik setiap "ucapan/pengarahan" dari pengawas tes, dan ikuti semua arahan/petunjuknya. Demikian juga petunjuk yang ada di setiap soal tes, jangan lupa untuk membaca petunjuk tersebut terlebih dulu, barulah anda mengerjakan soal tes-nya. Jadi jangan langsung mengisi/menjawab soal yang ada, tanpa membaca/mengetahui cara/petunjuk pengisiannya.
-Jangan enggan untuk bertanya ke pengawas tes. Bila ada sedikit saja yang anda tidak mengerti mengenai soal tersebut, maka langsung tanyakan ke pengawas tes yang ada. Dan jangan pernah bertanya ke peserta di kanan-kiri anda, tetapi bertanyalah ke pengawas tes yang ada.
-Jangan melihat jawaban orang lain, karena akan membuat hasil anda bertentangan dengan kondisi pribadi yang sesungguhnya. Isilah apa adanya. Untuk jenis-jenis soal tertentu, jawablah yang mudah terlebih dulu.


Tips 11 Cara Sukes Berpindah Kerja Ke Kantor Lain
May 2nd, 2010 | By admin | Category: Tips Karir

Berpindah kerja ke kantor lain itu merupakan hal yang biasa. Tapi, tidak boleh sembarangan, kuasai rambu-rambunya agar tidak tersesat. Berikut ini Tips sukses berpindah kerja ke kantor lain:

1. Lewat Jaringan Aman. Jaringan alias network adalah cara terbaik mencari pekerjaan baru. Teman lama bisa memberi info tentang kantornya yang baru. Terkadang, bukan teman dekat pun bisa jadi penolong. Misalnya senior jaman kuliah atau SMA dulu. Cara ini justru lebih aman dan efektif ketimbang menjawab iklan di media masa. Karena menurut penelitian, kesempatan dipanggil biasanya hanya 15-20% saja. Banyak iklan lowongan kerja yang perlu diwaspadai.

2. Belanja Info Perusahaan. Teliti perusahaan yang Anda incar. Di samping bidang usahanya, juga ukuran perusahaannya. Ini perlu diketahui karena tujuan pindah adalah untuk mendapatkan nilai tambah dibandingkan dengan perusahaan yang sekarang. Cari perusahaan yang prospeknya cerah di masa depan. Jangan sekali-kali memilih perusahaan besar, tapi statusnya mencurigakan, tak jelas, apalagi ada gosip akan bangkrut.

3. Info Jabatan Baru. Pelajari jabatan yang ditawarkan kepada Anda. Jangan tergiur oleh judul jabatan yang terlalu muluk. Misalnya Production Manager, padahal bobotnya hanya supervisor atau executive saja.

4. Manfaatkan Waktu Luang. Kalau ada waktu, coba kurangi jalan-jalan ke mall atau hang-out bareng rekan di cafe. Isi dengan kegiatan organiasi yang lebih pas. Misalnya kursus bahasa, atau kuliah lagi di malam hari. Semua ini akan membuka jalur baru yang akan menghantar Anda pada tawaran kerja baru.

5. Tutup Mulut Saja. Jangan cerita pada teman. Tetapa kalau punya teman yang terbukti bisa memegang rahasia, bolehlah perburuan ini disampaikan padanya. Terutama saat Anda harus meghilang untuk wawancara. Namun jangan pernah membagi rahasia Anda pada rekan sekantor, karena berdasarkan pengalaman cepat atau lambat rahasia akan segera tersebar, baik sepengetahuan Anda atau tidak. Bagaiamana dengan atasan? Jangan cerita dulu. Bisa-bisa dia tersinggung, lalu langsung mencari pengganti Anda dan membiarkan Anda pergi begitu saja. Padahal saat Anda menyampaikannya, status Anda di perusahaan baru belum jelas: diterima atau tidak.

6. Atur Langkah. Pandai-pandailah mengatur jadwal wawancara atau tes. Delegasikan pekerjaan pada anak buah, atau teman sejawat yang pantas melakukannya. Katakan proyek yang ditangani memaksa Anda keluar kantor. Ban kempes atau sakit perut juga bis jadi alasan aman. Tetapi jangan terlalu sering pakai alasan yang sama.

7. Menghapus Jejak. Hati-hati jika memakai peralatan kantor. Jangan tinggalkan CV, surat referensi atau portofolio/contoh hasil karya di meja kerja. Saat memperbaiki CV di komputer kantor, simpan di flashdisk pribadi. Untuk menangkap kesempatan bertemu dengan pembuat keputusan, telepon saja di pagi hari. Biasanya mereka sudah mulai bekerja lebih awal dari sekretaris mereka. Cobalah bicara langsung, sebelum terjegal oleh sekretaris atau resepsionis. Cara yang paling tak berisiko adalah minta mereka agar bersedia meninggalkan pesan di rumah. Lengkapi telpon rumah dengan answering machine atau voice mail di handphone.

8. Saat Harus Wawancara. Sebaiknya ambil cuti untuk menghadiri wawancara. Sediakan waktu yang agak banyak, siapa tahu Anda harus menjalani beberapa tes sekaligus. Waktu yang lebih leluasa juga membuat Anda tenang berpikir dan menghitung untung rugi pindah kerja. Bersiap menjawab jebakan seperti ini, “Apakah atasan Anda tahu di mana Anda berada saati ini?” Hindari menjawab dengan, “Ya, saya bilang kepada atasan saya bahwa saat ini saya sedang ke dokter.” Calon atasan akan menganggap Anda berbakat jadi pembohong dan suka melarikan diri dari kantor. Jawaban paling aman dan engundang rasa respek adalah,“Saya sengaja ambil cuti untuk wawancara ini.” Calon atasan akan menganggap Anda serius menjalani tes ini.

9. Mari Berhitung. Bandingkan apa yang akan Anda terima: gaji, tunjangan, jaminan sosial, kesehatan, maupun pengembangan karir dengan tempat sekarang. Jangan hanya membandingkan dan menghitung gaji saja. Hitung semuanya!

10. Pergi dengan damai. Begitu diterima, atur waktu untuk meninggalkan kantor. Biasanya Anda akan berurusan dengan bagian personalia yang akan mengadakan exit interview untuk Anda. Saat ditanya soal perusahaan, atasan dan rekan kerja, jangan terpancing mengatakan alasan yang membahayakan diri sendiri. Dunia bisnis itu sempit, dan kata-kata Anda bisa cepat menyebar kembali ke telingan mantan atasan. Jelas ini akan menyulitkan langkah dan reputasi Anda kelak. Biasanya perlu 2-4 minggu sebelum meninggalkan kantor lama.

11. Jangan Berhenti Mencari. Pencarian pekerjaan baru berikutnya langsung dimulai begitu Anda masuk kerja di kantor baru. Jadi perlakukan setiap orang dan klien dari perusahaan baru ini sebagai jalur potensial menjaring pekerjaan berikutnya. Walau Anda senang dengan pekerjaan sekarang, tetaplah mencari peluang untuk meningkatkan taraf hidup dan kebahagian. So keep looking!